Kalau bicara tentang Zombie, mungkin kamu semua teringat dengan game yang diangkat ke layer lebar akhir-akhir ini, yaitu Resident Evil series, atau film-film yang ada zombienya seperti Night of the Living Dead, 28 Weeks Later, Dawn of the Dead, dll.
Nah, yang menarik di game dan film-film itu adalah adanya makhluk yang dapat bangkit dari kematian, yang dinamakan zombie. Mereka biasanya digambarkan dengan tubuh dan wajah penuh luka, memakan manusia, dan jalannya lambat banget (kecuali di film Dawn of the Dead, yang kulihat di situ zombienya bisa lari).
Lalu sempat mucul pertanyaan, mungkinkah makhluk yang bernama zombie itu sungguhan dan benar-benar ada?
Setelah membaca beberapa artikel di internet, aku menemukan penjelasan tentang apa dan bagaimana sebenarnya zombie itu. Nah, ternyata gambaran kita tentang zombie seperti yang aku sebut di atas itu salah, ternyata zombie itu tidak seperti yang kita pikirkan selama ini.
Zombie sebenarnya berasal dan muncul dari pulau Haiti di Karibia. Mereka yang disebut zombie adalah orang-orang yang hampir mati, lalu dihidupkan kembali dari tubuh yang hampir mati itu oleh para pendeta / dukun Voodoo (semacam ilmu gaib / supranatural suku-suku indian, dan memakai mantera-mantera).
Mereka biasanya digunakan sebagai budak selama sisa hidup mereka yang sangat meyedihkan. Seperti halnya manusia, zombie pun dapat bergerak, makan, mendengar, dan berbicara, namun mereka tidak memiliki ingatan dan wawasan tentang kondisi mereka sebelumnya.
Legenda tentang zombie telah beredar selama berabad-abad, namun baru pada tahun 1980 sebuah kasus baru didokumentasikan.
Cerita ini dimulai pada thn 1962 di Haiti. Seorang pria yang bernama Clairivius Narcisse dijual kepada salah satu dukun Voodoo oleh saudara laki-lakinya, karena Clairvius menolak menjual bagian warisannya yang berupa tanah keluarga.
Segera saja Clairvius dibuat meninggal dan dikuburkan. Namun sebenarnya ia tidak benar-benar mati, namun malah dijadikan zombie dan diperkejakan di perkebunan tebu bersama para pekerja zombie lainnya.
Pada tahun 1964, setelah pemilik zombie-zombie tesebut meninggal, para zombie itu akhirnya menyebar dan mengembara melintasi pulau dalam keadaan “linglung” selama kurang lebih 16 tahun lamanya sebelum mereka ditangkap.
Dr.Wade Davis, seorang ahli etnobiologi dari Harvard University, memutuskan pergi ke Haiti untuk meneliti kebenaran cerita tersebut, dan ketika tiba disana ia benar-benar menemui beberapa dukun voodoo yang mempraktekkan cara pembuatan zombie.
Intinya, buatlah mereka “mati” dan buatlah mereka “gila”, sehingga pikiran mereka dapat ditundukkan. Seringkali dukun-dukun tersebut secara diam-diam memberikan semacam obat-obatan utk mencapai hal ini.
Cara membuat mereka mati tidak seperti yang kita bayangkan, misalnya dibacok atau dipukul pake benda tumpul, dsb. Namun dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan campuran kulit katak yang biasa disebut “bufo sp.” dan ikan puffer (jadi intinya mereka ini tidak benar-benar mati, karena nyawanya masih ada). Campuran ini dapat ditambahkan pada makanan, atau dioleskan pada kulit, terutama pada kulit yang lembut dan tidak rusak dibagian dalam lengan dekat siku.
Kemudian setelah beberapa menit, para korban akan “terlihat” seperti mati, dengan napas dan detak jantung yang sangat lambat dan lemah.
Kalau sudah begitu, maka orang-orang yang melihatnya mengira ia telah mati dan segera dikuburkan. Tapi ingat, mereka ini belum benar-benar mati, mungkin hanya dukun yang menyebabkan mereka seperti itulah yang benar-benar mengetahui kondisi sebenarnya.
Kemudian, setelah ia dikubur oleh keluarganya, para dukun harus menunggu terlebih dahulu selama beberapa jam untuk menggali dan kemudian mengambil jasadnya (tapi bila terlalu lama maka mereka bisa mati sungguhan karena sesak nafas di dalam tanah).
Lalu bagaimana cara membuat mereka “gila” ? Caranya yaitu dengan memaksa mereka memakan sejenis pasta yang terbuat dari datura (rumput jimsons). Datura ini sifatnya memutus hubungan pikiran dengan realitas, dan kemudian menghancurkan seluruh ingatan yang ada. Setelah mengkonsumsi itu mereka akan kebingungan, tidak tahu ini hari apa, dimana mereka berada, bahkan dirinya sendiri ia tidak tahu.
Nah, sekarang zombie yang telah berada dalam kondisi semipermanen menjadi gila, dijual ke perkebunan tebu sebagai budak pekerja. Mereka diberi datura lagi jika perasaan mereka terlihat mulai pulih.
Jadi intinya, zombie yang sebenarnya itu bukan seperti yang digambarkan di dalam game maupun film-film yang umumnya telah benar-benar mati dan bisa bangkit kembali, berjalan, lalu kemudian menyerang manusia. Hal itu salah besar, zombie yang sebenarnya adalah seperti yang aku ceritakan di atas tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar